"Di Irak tercinta, darah mengalir di antara saudara-saudara, dengan dibayangi okupasi asing ilegal dan sektarian yang mengancam timbulnya perang saudara," cetus Raja Abdullah dalam pembukaan KTT Liga Arab di Riyadh, Saudi. Diyakini ini kali pertama raja Saudi itu mencetuskan opininya secara terbuka mengenai AS.
Gedung Putih langsung bereaksi atas statemen itu. "AS dan Arab Saudi punya hubungan yang erat dan kerja sama pada banyak isu," kata Juru bicara Gedung Putih Dana Perino.
"Dan menyangkut pasukan koalisi yang tengah berada di Irak, kami berada di sana sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB dan atas undangan rakyat Irak," imbuhnya seperti dilansir New York Times, Jumat (30/3/2007).
Wakil Menteri Luar Negeri AS Nicholas Burns mengaku terkejut dengan komentar Raja Abdullah. "Kami sedikit terkejut dengan komentar itu," kata Burns. "Kami tidak setuju dengan mereka," imbuhnya.
Menlu AS Condoleezza Rice bahkan akan menelepon Duta Besar Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir untuk meminta klarifikasi atas pernyataan mengejutkan itu. Rice sengaja tidak menanyakan hal itu langsung ke rekan sejawatnya, Menlu Saudi Saud al-Faisal. Sebabnya, Rice berupaya meredakan ketegangan yang timbul atas komentar Abdulah.
sumber:detik.com
PKS Story
![]() |
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar