Tampilkan postingan dengan label AS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AS. Tampilkan semua postingan

Human Right Watch: AS Tangkapi Warga Somalia

Diposting oleh Cheria Holiday on Minggu, 01 April 2007

Human Right Watch, organisasi pemantau HAM menuding koalisi pemerintahan AS, Ethiopia dan Somalia tengah mengendalikan program rahasia internasional berupa penangkapan semua orang Somalia yang melarikan diridari konflik militer di Mogadishu.

Mereka akan didakwa terlibat dengan pasukan Mahakim Islamiyah yang selama ini menjadi musuh bersama pemerintah Somalia transisi, Ethiopia dan AS.

Dijelaskan oleh HRW Africa, dalam keterangannya yang disampaikan di Nairobi, Kenya (31/3) bahwa sejumlah pemerintahan dunia antara lain AS, Somalia dan Ethiopia telah membuat ikatan aksi bersama untuk menangkap dan menyembunyikan puluhan orang yang lari dari pertermpuran yang pecah di Mogadishu, melawan Mahakim Islamiyah.

Mahakim Islamiyah adalah kelompok Islam yang mendapat dukungan luas masyarakat Somalia, namun terusir paksa oleh kehadiran militer Somalia dan pasukan Ethiopia. Peperangan mulai terjadi dan membesar pada Desember 2006 sampai Januari 2007. Dalam rentang masa itulah, terjadi pengungsian dan banyak warga Somalia yang disembunyikan oleh oknum-oknum Somal, Ethiopia, dan AS.

Gorget Gonieon, wakil ketua HRW di Afrika mengatakan, “Semua pemerintahan itu memainkan peran penting dalam memperburuk penyikapan terhadap orang-orang yang lari dari lokasi peperangan.”

Ia juga menjelaskan, bahwa Kenya misalnya telah menyekap sejumlah orang secara rahasia, ada puluhan orang yang disekap oleh Ethiopia. Sedangkan sayap militer AS di Somalia juga dituding bertanggung jawab atas penangkapan orang-orang Somalia secara liar.

Masih menurut HRW, pasukan Kenya sejak akhir Desember 2006 telah menangkap 150 orang dari berbagai etnik di Somalia saat melewati perbatasan Laibawi yang menjadi pembatas antara Kenya dan Somalia. Orang-orang yang ditangkap secara massal dan tanpa tuduhan yang jelas kemudian dipindahkan oleh pemerintah Kenya ke Nairobi untuk kemudian ditahan kembali sampai beberapa minggu di dalam penjara. Tuduhan yang diangkat adalah soal pelanggaran atas undang-undang Kenya.

Menurut Human Right Watch di Afrika, penahanan yang dilakukan oleh Kenya ternyata mengabaikan aspek penanganan dan penyikapan dengan orang-orang yang harusnya mendapat suaka politik di perbatasan. Dan itu berarti Kenya melakukan pelanggaran HAM menurut undang-undang internasional.

Tentang prilaku AS, HRW menyebutkan bahwa intelejen AS berulangkali telah melakukan penangkapan atas orang-orang yang lari dari Somalia. Setelah tertangkap, orang -orang tersebut kemudian dilarikan di Neirobi. Mereka tidak mendapat bantuan pengacara dan dilarang berhubungan dengan konsulat negara mereka. Ada sekitar 85 orang Somal yang ditangkap lalu diterbangkan dari Kenya ke Mogadishu pada bulan Januari dan Feburari 2007. Mereka kemudian secara rahasia dikirim ke Ethiopia untuk ditahan. Tak ada informasi di mana mereka kini berada.

Pasukan Ethiopia seperti diketahui, melakukan serangan besar selama tiga hari terhadap sejumlah lokasi di Selatan Mogadishu. Lokasi itu diduga sebagai markas berhimpunnya kelompok Mahakim Islamiyah yang menganggap Ethiopia sebagai penjajah di Somalia. Dari serangan itu secara berturut-turut tercatat menewaskan 85 orang, dan melukai 300 orang lainnya.
Blogger Indonesia PKS Success Story
More aboutHuman Right Watch: AS Tangkapi Warga Somalia

Komentar Raja Saudi Bikin AS Terkaget-kaget

Diposting oleh Cheria Holiday on Jumat, 30 Maret 2007

Riyadh - Pemerintah AS dibikin terkaget-kaget oleh Arab Saudi. Sumber kekagetan adalah kata-kata pedas yang dilontarkan Raja Saudi. Dalam pidatonya, Raja Abdullah menyebut pasukan AS berada di Irak secara ilegal.

"Di Irak tercinta, darah mengalir di antara saudara-saudara, dengan dibayangi okupasi asing ilegal dan sektarian yang mengancam timbulnya perang saudara," cetus Raja Abdullah dalam pembukaan KTT Liga Arab di Riyadh, Saudi. Diyakini ini kali pertama raja Saudi itu mencetuskan opininya secara terbuka mengenai AS.

Gedung Putih langsung bereaksi atas statemen itu. "AS dan Arab Saudi punya hubungan yang erat dan kerja sama pada banyak isu," kata Juru bicara Gedung Putih Dana Perino.

"Dan menyangkut pasukan koalisi yang tengah berada di Irak, kami berada di sana sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB dan atas undangan rakyat Irak," imbuhnya seperti dilansir New York Times, Jumat (30/3/2007).

Wakil Menteri Luar Negeri AS Nicholas Burns mengaku terkejut dengan komentar Raja Abdullah. "Kami sedikit terkejut dengan komentar itu," kata Burns. "Kami tidak setuju dengan mereka," imbuhnya.

Menlu AS Condoleezza Rice bahkan akan menelepon Duta Besar Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir untuk meminta klarifikasi atas pernyataan mengejutkan itu. Rice sengaja tidak menanyakan hal itu langsung ke rekan sejawatnya, Menlu Saudi Saud al-Faisal. Sebabnya, Rice berupaya meredakan ketegangan yang timbul atas komentar Abdulah.

sumber:detik.com

PKS StoryWirausaha Indonesia




More aboutKomentar Raja Saudi Bikin AS Terkaget-kaget

RI Akan Pertemukan Tokoh Hamas Dengan Individu UE dan AS

Diposting oleh Cheria Holiday on Senin, 26 Maret 2007

Pemerintah Republik Indonesia berencana menjadi tuan rumah pertemuan antara tokoh-tokoh Hamas dengan individu-individu dari Uni Eropa dan Amerika Serikat sebagai bagian dari upaya untuk mendorong negara-negara Barat menerima pemerintah persatuan Palestina.

Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda kepada wartawan di Gedung Pancasila, Departemen Luar Negeri RI Jakarta, Senin.

"Adalah untuk keperluan itu (negara Barat menerima pemerintah persatuan Palestina) maka kita berpikir perlunya RI untuk mengadakan pertemuan dimana tokoh Hamas dan personalitas atau individu-individu dari UE atau AS juga dapat hadir," katanya.

Menurut Menlu RI, dengan pertemuan itu diharapkan akan membantu menciptakan pemahaman antara Hamas dan pihak Barat sehingga ada pengertian yang lebih baik antara kedua belah pihak.

"Sebab selama ini kita tahu kecenderungan untuk tidak melakukan kontak oleh Hamas dinilai oleh Barat sebagai sikap suatu organisasi yang radikal dan ekstrim," katanya.

Menlu-RI menegaskan bahwa fakta jika Hamas sebagai kekuatan politik berhasil dalam pemilu secara adil, damai dan demokratis tidak dapat diabaikan. Selama ini ada kecenderungan dari pihak-pihak tertentu untuk terus meminta Hamas menyepakati berbagai hal namun mengabaikan kewajiban pihak yang lain.

"Keperluan kita untuk mendorong pemerintah Palestina diterima oleh Barat, oleh karena itu kita sedang mengupayakan mendorong penerimaan oleh Kuartet Timur Tengah --AS, Eropa, Russia dan Sekjen PBB," katanya.

Hassan mengatakan bahwa RI berusaha agar posisi Hamas dapat bergerak ke tengah sehingga apa yang diharapkan oleh Kuartet bahwa Hamas dan pemerintah persatuan Palestina yang baru menghormati pada tiga prinsip --penghormatan terhadap hasil perundingan Oslo, penolakan penggunaaan kekerasan dan pengakuan eksistensi Israel-- dapat dirundingkan.

Pemerintah RI, lanjut Menlu RI, berkepentingan atas terciptanya perdamaian di kawasan Timur Tengah karena jika konflik Palestina-Israel tidak segera diselesaikan maka tidak hanya mengancam keamanan di Timur Tengah namun juga dunia, termasuk Indonesia.

"Kita ingin mendorong agar lahirnya negara Palestina merdeka di tanah airnya," ujarnya.

Saat ditanya kapan pertemuan itu akan diselenggarakan, Hassan mengatakan bahwa belum ada kesepakatan mengenai waktu karena masih melakukan konfirmasi dengan para undangan.

Namun pada pidato awal tahunnya, Menlu RI, mengatakan bahwa pertemuan para tokoh Hamas akan dilakukan dalam tiga bulan pertama 2007 atau sekitar Maret 2007.

Sementara itu, terkait dengan pembentukan pemerintah persatuan nasional Palestina pekan lalu, Pemerintah RI berharap agar pembentukan itu akan memperkuat perjuangan rakyat Palestina untuk mewujudkan negara merdeka dan menyayangkan penolak Israel.(*)

Copyright © 2007 ANTARA

PKS StoryWirausaha Indonesia




More aboutRI Akan Pertemukan Tokoh Hamas Dengan Individu UE dan AS

Presiden PKS: DPR dan Deplu Harus Panggil Dubes Kanada

Diposting oleh Cheria Holiday

DPR dan Departemen Luar Negeri diminta untuk memanggil Duta Besar Kanada untuk agar minta maaf, serta memberikan penjelasan terkait dengan pencekalan yang dilakukan terhadap Anggota FPKS DPR Tamsil Linrung, saat menjalankan kunjungan kerja ke Kanada.

Demikian Presiden PKS Tifatul sembiring usai deklarasi pasangan cagub-Cawagub, di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin(26/3).

"Ini penghinaan terhadap negara, karena beliau (Tamsil) diutus oleh DPR bukan oleh PKS, kami minta Agung Laksono dan Deplu memproses hal ini dan memanggil Dubes Kanada, "ujarnya.

Menurutnya, setiap warga negara sebelum menjadi anggota DPR sudah diteliti oleh pihak kepolisian dan Badan Intelijen Negara bahwa orang yang bersangkutan bersih dari keterlibatan dengan organisasi terlarang.

"Saya sangat menyayangkan tuduhan Kanada itu, karena mereka hanya melihat dan membacanya dari internet, "katanya.

Lebih lanjut Tifatul menegaskan, sangat berlebihan jika organisasi resmi seperti lembaga legislatif Indonesia (DPR) tidak diberikan izin untuk melakukan studi banding mengenai pengelolaan pulau-pulau pesisir karena dianggap berbahaya, padahal warga Kanada diberikan kebebasan mengembangkan investasi di Indonesia.

Ia menjelaskan, sebelum ke Kanada Tamsil ditangkap di Filipina karena dituduh membawa bahan peledak, padahal beliau hanya mampir karena dihubungi oleh rekan bisnisnya sebelum terbang dari Bangkok Ke Singapura, dan hal itu sudah diklarifikasi sehingga Tamsil Linrung dibebaskan.

Tifatul menilai tuduhan yang dikeluarkan Kedutaan Kanada terhadap Anggota FPKS DPR itu terlalu mengada-ada.
eramuslim
PKS StoryWirausaha Indonesia




More aboutPresiden PKS: DPR dan Deplu Harus Panggil Dubes Kanada

AS Keukeuh Ingin Jadi Penguasa Internet

Diposting oleh Cheria Holiday on Jumat, 23 Maret 2007

Jakarta, Kalau sudah menyangkut soal internet, Amerika Serikat dinilai sebagai negara yang arogan dan ingin jadi 'polisi' dunia maya. Tak perduli apakah dunia akan mendukung atau tidak.

Padahal, Negeri Paman Sam itu telah juga kehilangan dukungan Uni Eropa. Amerika sedianya tetap bersikukuh mempertahankan keinginan untuk tetap menjadi pengatur internet dunia dalam kesempatan pertemuan UN Summit di Tunisia yang diadakan bulan depan.

Viviane Reding, Penanggung jawab divisi internet Komisi Uni Eropa, seperti dilansir BBC News yang dikutip detikinet Selasa (11/10/2005) mengatakan,"Tindakan Amerika benar-benar membahayakan. Saya khawatir akan adanya fragmentasi internet jika isu ini tidak segera dibereskan."

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memang telah berjuang selama bertahun-tahun untuk menentukkan siapa yang berhak menjadi pengelola internet sedunia. Asal tahu saja, isu ini pun pernah menjadi perdebatan yang membuat negara-negara jadi terbagi-bagi pada kesempatan World Summit on the Information Society di Geneva, Swiss, dua tahun silam.

Fase kedua dari pertemuan tersebut sedianya akan dilanjutkan di Tunisia, November mendatang. Mengenai siapa yang akan mengatur internet sedunia, hingga saat ini yang paling memungkinkan adalah sebuah grup yang berbasis di California, yakni Internet Cooperation for Assigned Names and Numbers (ICANN).

Lembaga privat tersebut dibentuk Departemen Perdagangan Amerika Serikat untuk mengawasi domain name dan addressing system. Badan tersebut lah yang mengatur bagaimana net browser dan program e-mail mengarahkan lalulintasnya. Lebih lanjut, ICANN diharapkan akan 'merdeka' dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat September 2006 nanti.

Tingkah Amerika Serikat yang dinilai keras kepala karena ingin menjadi pengatur jalur lalu lintas internet telah membuat berang negara-negara lain. Banyak dari negara-negara tersebut beranggapan bahwa sudah saatnya ada cara baru untuk mengatur lalu lintas digital abad 21 ini.

Dengan adanya oposisi dari pihak Cina, Iran dan Brazil serta beberapa negara di Afrika, membuat Amerika kini menjadi terisolasi pada pertemuan UN Summit bulan November nanti.

DetikinetPKS StoryWirausaha Indonesia




More aboutAS Keukeuh Ingin Jadi Penguasa Internet

Kronologi Dicekalnya Tamsil Linrung oleh AS

Diposting oleh Cheria Holiday

Tamsil Linrung masih 'diincar' AS. Meski kini telah menjadi anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tamsil masih 'diuber' AS. Untuk ke Kanada saja, AS melarang Tamsil. Pahitnya, Tamsil dicekal saat akan naik ke pesawat Cathay Pacific yang akan membawanya ke Kanada.

Tamsil menceritakan kronologi pencekalan ini kepada detikcom, Jumat (23/3/2007). Kejadian yang membuat kesal Tamsil ini terjadi pada Rabu (21/3/2007) sekitar pukul 08.00 WIB.

Di hari Rabu yang kelabu itu, Tamsil bersama sejumlah anggota DPR berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta untuk terbang ke Kanada. Saat boarding, Tamsil tidak menemui masalah. Begitu juga saat melewati pemeriksaan Imigrasi, Tamsil lolos.

Setelah itu, Tamsil pun menuju Lounge Pura Indah yang ada di Terminal 2 D Bandara untuk menunggu panggilan masuk ke dalam pesawat. Saat itu Tamsil juga menunggu proses pengurusan barang bagasi.

Nah, di sinilah kasus pencekalan itu dialaminya. Barang bagasi Tamsil ditolak masuk. Tamsil juga diberi tahu oleh petugas counter Cathay Pacific bahwa Tamsil tidak bisa pergi ke Kanada.

"Petugas counter Cathay Pacific itu mendapat telepon dari Kedubes AS yang meminta tiket atas nama saya dibatalkan," kata mantan pengurus DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Tamsil jelas protes terhadap pelarangan ini. "Bagaimana ini terjadi, visa saya sudah di-ACC oleh Kedubes Kanada kok," ujar Tamsil. Lantas, pihak maskapai pun menginformasikan masalah ini ke Kedubes Kanada. Kedubes Kanada meminta waktu untuk berkoordinasi dengan Kedubes AS selama beberapa menit.

Akhirnya, Tamsil memang tidak boleh terbang ke Kanada. "Saya dikasih nomor HP orang Kedubes Kanada, yang bernama Ms Cindy oleh petugas counter. Saya telepon dia dan dia tidak bisa memberikan penjelasan lewat telepon. Akhirnya kita janjian bertemu langsung," ujar Tamsil.

Tempat yang dipilih adalah Kedubes Kanada. "Setelah saya tidak bisa terbang, saya meninggalkan bandara dan langsung menuju ke Kedubes Kanada dan bertemu Ms Cindy itu," ujar dia.

Dari Cindy, Tamsil mendapat penjelasan mengenai tiga alasan pelarangan dirinya ke Kanada. Tiga alasan itu adalah Tamsil pernah terlibat kasus bahan peledak di Filipina, dituding anggota Jamaah Islamiyah (JI), dan dituding terlibat kerusuhan Sulawesi Tengah.

"Saya tanya dari mana tiga alasan itu. Dia bilang dari internet. Saya tanyakan bagaimana Kanada bisa mempercayai informasi dari internet. Saya juga menanyakan apakah Kanada sudah melakukan koordinasi dengan BIN atau Polri," ujar dia.

Tapi, Tamsil paham dengan sikap Kedubes Kanada. Terakhir, pihak Kedubes Kanada hanya mengkhawatirkan Tamsil bila terjadi apa-apa di Kanada nanti. "Kami tidak ada persoalan dengan Pak Tamsil. Negara kami tidak khawatir Tamsil masuk Kanada. Tapi, yang kami khawatirkan, bila nanti terjadi apa-apa dengan Pak Tamsil," ujar Tamsil menirukan ucapan Cindy.
PKS StoryWirausaha Indonesia




More aboutKronologi Dicekalnya Tamsil Linrung oleh AS

Tentara Amerika Semakin Gelisah

Diposting oleh Cheria Holiday on Senin, 19 Maret 2007

Tentara AS Ingin Keluar dari Irak

Baghdad (ANTARA News) - Bagi tentara AS dari Divisi Ke-9 Resimen Kavaleri yang berkendaraan di jalan-jalan berbahaya di Baghdad dengan naik Humvee setelah gelap, berita Senin bahwa penempatan mereka di Irak dapat diperpanjang mereka terima laksana hantaman palu godam di kepala mereka.

Para komandan mereka telah mengingatkan bahwa masa tugas kedua mereka selama satu tahun yang dijadwalkan berakhir Oktober dapat diperpanjang, sementara Presiden AS George W. Bush belakangan memperingatkan tentara bahwa terlalu cepat untuk "berkemas dan pulang".

Ucapan yang mereka keluarkan selama patroli malam selama empat jam mengubah suasana di dalam Humvee, yang sudah dipenuhi asap rokok, di bawah langit gelap berwarna biru.

"Kami hanya ingin keluar dari sini sesegera mungkin," kata seorang komandan kendaraan dalam salah satu komentarnya.

"Karena tentara Irak terlalu takut lah kami harus datang ke sini untuk mati," katanya kepada AFP. Ia meminta agar jatidirinya tak disebutkan.

"Sembilan-puluh lima persen orang Irak baik tapi lima persen jahat. Namun, yang 95 persen terlalu lemah untuk bangkit melawan yang lima persen," katanya.

"Bush mestinya mengirim semua tahanan dalam daftar hukuman mati ke sini, dan mereka dapat tewas dalam pertempuran melawan pelaku teror. Yang kami hadapi sudah cukup," kata seorang prajurit lain, sementara kendaraan Humvee tersebut dengan cepat melewati satu mobil di pinggir jalan guna menghindari kemungkinan mobil itu meledak.

Prajurit lain menambahkan, "Bush dapat datang ke sini dan bertempur. Ia dapat mengambil 1.000 dolar perbulan gaji saya, dan saya akan pulang."

Komandan operasi malam itu, Letnan Brian Long, mengatakan kemarahan anak buahnya dapat dimaklumi.

"Salah satu dari orang-orang tersebut memiliki lima anak, satu lagi mempunyai tiga anak. Seorang lagi memiliki anak laki yang berusia empat tahun --telah dua tahun ia tak bertemu anaknya. Ia tak pernah dapat meraih yang telah dilewatinya," kata Long.

"Seperti film `Groundhog Day`. Setiap hari sama, dan tak ada yang berubah," tambahnya. Ia merujuk kepada film tahun 1993 yang mengisahkan betapa tokoh utamanya harus menjalani hari-hari yang sama tanpa akhir.

"Berat. Setiap orang hanya ingin pulang dan berkumpul dengan keluarga mereka," kata perwira tersebut.

Bush, setelah berbicara dengan Perdana Menteri Irak Nuri Al-Maliki dan komandan tinggi militer AS di Irak, mengatakan di Washington bahwa rencana barunya untuk memulihkan ketenangan di Irak akan memerlukan waktu berbulan-bulan.

"Cukup menggoda pikiran untuk menyaksikan tantangan di Irak dan menyimpulkan pilihan terbaik kita ialah berkemas dan pulang. Itu mungkin memuaskan dalam jangka pendek, tapi saya percaya konsekuensi bagi keamanan Amerika akan menghancurkan," katanya.

Komandan pleton Resimen Kavaleri Ke-9 Kapten Christopher Dawson mengatakan ia memahami perlunya bagi tentara AS untuk tetap berada di Irak.

"Kami mulai membuat perbedaan," katanya. "Kerusuhan merosot. Kami sedang melatih tentara Irak untuk mengambil-alih tanggung jawab keamanan mereka sendiri. Kami akan membantu mereka memandang masa depan di hadapan mereka. Itu berada dalam genggaman mereka."

Tetapi situasi di jajaran yang lebih rendah memperlihatkan ketidak-puasan, terutama setelah disiarkannya jajak pendapat Senin, yang diselenggarakan oleh BBC, ABC News, ARD German TV dan USA Today, yang memperlihatkan hanya 18 persen orang yang ditanyai merasa yakin pada tentara koalisi dan AS, sementara 78 persen menentang kehadiran mereka.

"Jika tak ada orang yang mengingini kami di sini, kami sangat siap untuk pergi besok," kata komandan kendaraan bersuara lantang itu.

Salah seorang prajurit Irak yang ditemui selama patroli malam mereka --kebanyakan tentara Irak berdiam di dalam rumah segera setelah pukul 20:00-- mengatakan ia mengkhawatirkan hari pasukan AS ditarik.

"Mereka dapat tinggal selama 100 tahun jika mereka mau," kata Salam Ahmed, penjaga keamanan di pabrik sepatu di pinggir kota tersebut. "Jika mereka pergi, orang-orang jahat tentu akan datang mencari saya." (*)
Technorati icon

PKS StoryWirausaha Indonesia





More aboutTentara Amerika Semakin Gelisah

100 Orang Lebih Ditahan Dalam Demo Anti-perang di AS

Diposting oleh Cheria Holiday

100 Orang Lebih Ditahan Dalam Demo Anti-perang di AS

San Francisco (ANTARA News) - Polisi menangkap lebih dari 100 pemrotes perang Irak di San Francisco dan Kota New York, Senin, saat negeri itu memperingati empat tahun serbuan AS ke Irak.

Polisi berseragam melebih jumlah kurang dari 100 pemrotes di luar gedung bursa di pojok jalan Broad and Wall di wilayah keuangan bersejarah di New York.

"Hentikan uang, hentikan perang," demikian teriakan demonstran saat polisi menyeret pemrotes.

Jurubicara polisi mengatakan 44 orang ditangkap.

Pengunjuk rasa mengatakan mereka mengarahkan protes mereka kepada kontraktor utama pertahanan Lockheed Martin, Boeing, Northrop Grumman, Halliburton, General Electric dan perusahaan lain. Protes tersebut tak berdampak pada kegiatan perdagangan di pasar bursa.

"Anggota militer AS dan warga sipil Irak menemui ajal sehingga segelintir kaum elit dapat mengeruk keuntungan," kata Fabian Bouthillette (26), guru sekolah menengah yang bertugas dua tahun di Angkatan Laut AS, seperti diberitakan Reuters.

Di San Francisco, puluhan demonstran, banyak di antara mereka cukup tua dan pernah memprotes Perang Vietnam pada 1960-an serta awal 1970-an, melancarkan protes tidur di trotoar dan berpura-pura telah mati.

Sebagian pemrotes menggunakan darah palsu untuk mengenang lebih dari 3.200 personel militer AS yang tewas dalam Perang Irak.

Banyak pengunjukrasa belakangan bergerak untuk menghalangi Market Street, yang membentang di sepanjang daerah niaga di pusat kota tersebut.

"Segera setelah mereka keluar, kami mulai melakukan penangkapan," kata jurubicara polisi Neville Gittens. "Mereka telah diperingatkan."

Jurubicara lain mengatakan polisi menangkap 57 orang di dua lokasi terpisah di San Francisco.

Jajak pendapat memperlihatkan kebanyakan orang Amerika sekarang menentang perang di Irak, tapi tanpa memiliki rancanga militer seperti yang membantu pemusatan penentangan masyarakat terhadap Perang Vietnam, protes masyarakat telah berlangsung jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pada era Perang Vietnam.

Namun, ribuan pengunjuk rasa berpawai menentang perang itu dalam beberapa belakangan ini di seluruh negeri tersebut, termasuk di daerah Washington D.C., San Francisco dan Los Angeles. (*)

Copyright © 2007 ANTARA

Technorati icon

PKS StoryWirausaha Indonesia





More about100 Orang Lebih Ditahan Dalam Demo Anti-perang di AS

Cheria Bandung

Cheria  Bandung
Graha Internasional ( Bank of Tokyo ) Lt3 Jl. Asia Afrika No.129, Bandung 40112

Info Haji Bandung