Namun langkah itu, menurut Gumay, dinilai sebagai langkah yang benar, karena PKS memberikan pembelajaran politik yang baik kepada masyarakat. “Tugas parpol itu mencetak kader. Dengan mengusung calon sendiri, artinya kaderisasi di PKS berjalan,” katanya kepada wartawan, di Jakarta, kemarin.
Hadar yakin PKS menyadari sosok Dani tidak terlalu popular, namun hal itu bukan persoalan serius karena kader PKS bisa mempopulerkannya lewat mesin partai. “Pencalonan Dani akan mendapat dukungan yang kuat dari kader PKS, karena Dani berasal dari kader partai sendiri dan harus bekerja keras mempopulerkan ke warga yang lain,” tegasnya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Komaruddin mengatakan, pencalonan Dani menunjukkan PKS punya sikap sendiri dalam menentukan kebijakan politiknya. “PKS tidak mau terjebak dengan kepentingan sesaat, yakni asal menang dulu, lalu mengusung calon yang popular,” katanya.
Komarudin mengutarakan, banyak pelajaran yang bisa diambil dari pilkada di daerah. Menurutnya, tak sedikit parpol yang mengusung figur dari luar partai, namun ketika sudah terpilih ia menyeberang ke partai lain.
sumber:rakyatmerdeka
PKS Story
![]() |
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar