JAKARTA – Polemik internal Partai Golkar terus bergejolak, menyusul polemik antara Ketua Umum Jusuf Kalla (JK) dengan mantan Ketua Umum Akbar Tandjung. Terlebih lagi, ada desakan dari Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Surya Paloh agar DPP memanggil Akbar untuk klarifikasi.
Ketua DPP Partai Golkar Firman Sugabyo mengatakan, hingga saat ini DPP belum melakukan rapat terkait desakan tersebut. Hanya, kata dia, permintaan Surya Paloh itu terus akan dipelajari oleh DPP.
“Sampai hari ini DPP belum melakukan pembahasan hal itu. Tetapi, kami memahami pernyataan Bang Surya yang merasa tersinggung terhadap komentar Bang Akbar,” kata dia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2007).
Firman menyayangkan, sikap Akbar yang terkesan emosi saat menuangkan gagasan dalam disertasinya tersebut. Menurut dia, tidak seharusnya, Akbar membuka kebobrokan organisasi yang pernah dipimpinnya.
“Ternyata dia belum sepenuhnya legowo menerima kekalahan dari JK. Kalau dia bilang, kepenguruan partai sekarang hanya mengejar kekuasaan, memang itu tujuan kita berpolitik,” ujar Firman.
Menurut dia, saat ini publik sudah dewasa untuk menilai sesuatu secara fair. Firman menegaskan, publik sudah mengerti betul kalau gaya kepemimpinan JK berbeda dengan Akbar. Sebab, hal itu tidak lepas dari ciri khas dan latar belakang dari masing-masing figur.
Di saat kepemimpinan Akbar, Golkar lebih mengedepankan retorika politik untuk menyuarakan reformasi. Sementara saat ini, lebih pada spirit membangun kesejahteraan rakyat sebagai kelanjutan dari reformasi. “Tentunya tantangan kami lebih berat,” tegas Firman.
Dia menyesalkan pernyataan Akbar yang menilai kepengurusan JK tidak maksimal. Padahal, kata Firman, kepengurusan saat ini tetap all out untuk membesarkan partai. Bahkan, dirinya setiap minggu rela turun ke daerah-daerah untuk mengawal pilkada.
“Terus terang kami tersinggung dituding tidak serius. Bukannya kami tidak setuju dikritik, tapi sebaiknya kritikan itu disampaikan secara langsung ke DPP, bukan dibeber di muka umum,” tandasnya.
Anggota Fraksi Partai Golkar Ferry Mursyidan Baldan menyatakan tidak setuju jika Akbar Tandjung harus dipanggil ke DPP Partai Golkar. Sebab, pernyataan Akbar yang menimbulkan kontroversi itu, bisa dilihat sebagai kritik membangun untuk kebesaran Golkar. “Nggak ada pakai sidang klarifikasi. Malah hal itu akan memperumit persoalan,” kata Ferry di Gedung DPR kemarin.
Ketua Pansus RUU Pemilu dan Pilpres ini menyatakan, masalah tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Terlebih lagi, konteks pernyataan Akbar disampaikan dalam forum ilmiah. Karena itu, pihaknya menghimbau semua pihak tidak memperkeruh persoalan ini. “Lebih baik, kita sekarang konsentrasi menghadapi pemilu 2009,” jelasnya kepada wartawan.
Di hubungi terpisah, Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, strategi JK membangun sistem di Partai Golkar sudah benar. Menurut dia, setiap politik harus berorientasi kekuasaan. Tetapi, kata dia, kekuasaan tersebut bertujuan untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Ia menyatakan, pernyataan Abar dalam forum ilmiah tersebut sebagai otokritik bagi Partai Golkar.
“Tidak perlu dipertentangkan, kedua pendapat bisa saling melengkapi untuk kebesaran Golkar,” kata dia di Gedung DPR.okezone
Home »Unlabelled » Internal Partai Golkar Terus Bergolak
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar