Muhammad Nur Hayid - detikcom
Jakarta - George Soros, broker asal Amerika yang pernah menggoyang pasar uang Asia pada 1997 lalu, datang lagi ke Indonesia.
Selasa (12/12/2006) ini, dia menjejakkan kakinya ke Gedung DPR RI. Tentu saja bukan untuk bermain valas lagi, tapi mengenalkan LSM-nya.
Kedatangan Soros diterima dengan tangan terbuka oleh Ketua DPR Agung Laksono di kantornya, Senayan, Jakarta.
Pertemuan dengan Soros diakui Agung tidak membicarakan masalah-masalah khusus, hanya sekadar memperkenalkan LSM-nya yang bergerak di bidang demokrasi dan open society kepada wakil rakyat di Indonesia.
"Tidak ada pembicaraan khusus, karena dia hanya memperkenalkan program-program lembaganya yang bergerak di bidang demokrasi," kata Agung.
Usai bertemu dengan Agung, Soros juga sempat bertemu dengan Indonesia Parliamentary Caucus on Myanmar di ruang Komisi I DPR RI.
Hadir dalam pertemuan itu Djoko Susilo dari FPAN, Nursyahbani Katjasungkana dari FKB, Andreas Parera dari FPDIP, Kristanti Mitayani dari FPAN dan anggota DPR lainnya. Mereka membicarakan tentang advokasi hak asazi manusia di Myanmar.
Dalam pernyataanya, Soros yang sudah 'insyaf' ini sangat terkesan dengan pembangunan demokrasi di Indonesia, khususnya 7 tahun terakhir.
Sementara itu Soros joga mengomentari tentang penyelenggaraan seminar Holocoust untuk mengungkap kebenaran di balik pembantaian Yahudi oleh Nazi. George Soros menentang seminar ini.
"Saya pikir tidak mungkin untuk menolak holocoust. Seminar itu tidak bisa diterima," ujar Soros dalam jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Selasa (12/12/2006).
Menurut broker valas yang pernah menggoyang pasar uang Asia ini, Ahmadinejad menggelar seminar tersebut karena dia populer di masyarakat. Namun hal itu tidak serta-merta bisa membuat Ahmadinejad berbuat seenaknya.
"Presiden Bush juga populer, tapi itu tidak membuat segala tindakannya menjadi benar," tegas dia.
Namun Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin memiliki sikap berbeda. Menurutnya, seminar holocoust sah-sah saja dilakukan untuk mengungkap kebenaran sejarah yang kontroversial.
"Konferensi sejarah semacam ini baik-baik saja dilakukan. Saya pribadi tidak mengingkari holocoust pernah terjadi, seperti juga pembantaian muslim dalam catatan sejarah," kata Din.
www.pksplus.com
Home » Dunia Islam » Soros Di Indonesia
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar