Tampilkan postingan dengan label Somalia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Somalia. Tampilkan semua postingan

Human Right Watch: AS Tangkapi Warga Somalia

Diposting oleh Cheria Holiday on Minggu, 01 April 2007

Human Right Watch, organisasi pemantau HAM menuding koalisi pemerintahan AS, Ethiopia dan Somalia tengah mengendalikan program rahasia internasional berupa penangkapan semua orang Somalia yang melarikan diridari konflik militer di Mogadishu.

Mereka akan didakwa terlibat dengan pasukan Mahakim Islamiyah yang selama ini menjadi musuh bersama pemerintah Somalia transisi, Ethiopia dan AS.

Dijelaskan oleh HRW Africa, dalam keterangannya yang disampaikan di Nairobi, Kenya (31/3) bahwa sejumlah pemerintahan dunia antara lain AS, Somalia dan Ethiopia telah membuat ikatan aksi bersama untuk menangkap dan menyembunyikan puluhan orang yang lari dari pertermpuran yang pecah di Mogadishu, melawan Mahakim Islamiyah.

Mahakim Islamiyah adalah kelompok Islam yang mendapat dukungan luas masyarakat Somalia, namun terusir paksa oleh kehadiran militer Somalia dan pasukan Ethiopia. Peperangan mulai terjadi dan membesar pada Desember 2006 sampai Januari 2007. Dalam rentang masa itulah, terjadi pengungsian dan banyak warga Somalia yang disembunyikan oleh oknum-oknum Somal, Ethiopia, dan AS.

Gorget Gonieon, wakil ketua HRW di Afrika mengatakan, “Semua pemerintahan itu memainkan peran penting dalam memperburuk penyikapan terhadap orang-orang yang lari dari lokasi peperangan.”

Ia juga menjelaskan, bahwa Kenya misalnya telah menyekap sejumlah orang secara rahasia, ada puluhan orang yang disekap oleh Ethiopia. Sedangkan sayap militer AS di Somalia juga dituding bertanggung jawab atas penangkapan orang-orang Somalia secara liar.

Masih menurut HRW, pasukan Kenya sejak akhir Desember 2006 telah menangkap 150 orang dari berbagai etnik di Somalia saat melewati perbatasan Laibawi yang menjadi pembatas antara Kenya dan Somalia. Orang-orang yang ditangkap secara massal dan tanpa tuduhan yang jelas kemudian dipindahkan oleh pemerintah Kenya ke Nairobi untuk kemudian ditahan kembali sampai beberapa minggu di dalam penjara. Tuduhan yang diangkat adalah soal pelanggaran atas undang-undang Kenya.

Menurut Human Right Watch di Afrika, penahanan yang dilakukan oleh Kenya ternyata mengabaikan aspek penanganan dan penyikapan dengan orang-orang yang harusnya mendapat suaka politik di perbatasan. Dan itu berarti Kenya melakukan pelanggaran HAM menurut undang-undang internasional.

Tentang prilaku AS, HRW menyebutkan bahwa intelejen AS berulangkali telah melakukan penangkapan atas orang-orang yang lari dari Somalia. Setelah tertangkap, orang -orang tersebut kemudian dilarikan di Neirobi. Mereka tidak mendapat bantuan pengacara dan dilarang berhubungan dengan konsulat negara mereka. Ada sekitar 85 orang Somal yang ditangkap lalu diterbangkan dari Kenya ke Mogadishu pada bulan Januari dan Feburari 2007. Mereka kemudian secara rahasia dikirim ke Ethiopia untuk ditahan. Tak ada informasi di mana mereka kini berada.

Pasukan Ethiopia seperti diketahui, melakukan serangan besar selama tiga hari terhadap sejumlah lokasi di Selatan Mogadishu. Lokasi itu diduga sebagai markas berhimpunnya kelompok Mahakim Islamiyah yang menganggap Ethiopia sebagai penjajah di Somalia. Dari serangan itu secara berturut-turut tercatat menewaskan 85 orang, dan melukai 300 orang lainnya.
Blogger Indonesia PKS Success Story
More aboutHuman Right Watch: AS Tangkapi Warga Somalia

Oh Somalia !

Diposting oleh Cheria Holiday on Kamis, 22 Maret 2007

Bentrokan berlanjut di Somalia

Pasukan pemerintah Somalia mendapat dukungan militer Ethiopia
Pertempuran berlanjut di Somalia satu hari setelah 16 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan pemerintah peralihan dukungan Ethiopia dan kubu perlawanan.

Wartawan BBC di Mogadishu mengatakan, empat orang tewas dalam pertempuran di bagian utara dan selatan ibukota Somalia.

Ini merupakan pertempuran paling sengit sejak sekitar 1.200 pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika tiba di Somalia awal bulan ini.

Pemimpin kubu berhaluan Islam Sheikh Dahir Aweys mengimbau warga Somalia agar melawan pendudukan oleh pasukan Uni Afrik dan Ethiopia.

Ratusan warga mengungsi dari tindak kekerasan.


Jika seluruh pasukan asing meninggalkan Somalia, kita akan menyelesaikan perselisihan kita

Sheikh Dahir Aweys

Wartawan BBC Mohammed Olad Hassan di Mogadishu mengatakan, pertempuran sengit dilaporkan di selatan, tempat kelompok perlawanan menandatang pasukan pemerintah.

Menghalau gerilyawan

Menteri Dalam Negeri Mohammed Mohamoud Gulled mengatakan, pasukan pemerintah tengah menghalau gerilyawan perlawanan menjelang konferensi soal rekonsiliasi bulan April.


Sebanyak 1.200 tentara perdamaian Uni Afrika bertugas di Somalia
Sebanyak 1.200 tentara perdamaian Uni Afrika bertugas di Somalia

Gulled mengatakan kepada wartawan di Mogadishu bahwa operasi akan berlangsung selama tujuh hari.

Pemerintah sementara Somalia mempersalahkan sisa-sisa Aliansi Mahkamah Islam (UNIC) atas tindak kekerasan yang menghebat dan berencana untuk mengembalikan ketenteraman di kota dalam waktu 30 hari.

Namun, saat berbicara setelah jasad tentara pemerintah diseret di jalan-jalan dan dibakar di Mogadishu, tokoh kubu berhaluan Islam Sheikh Aweys mengatakan, warga Somalia tengah membela diri.

"Jika seluruh pasukan asing meninggalkan Somalia, kita akan menyelesaikan perselisihan kita. Namun, saat ini warga di Mogadishu tengah membela diri dan siapapun tidak patu mempermasalahkannya," kata Sheikh Aweys kepada BBC dari tempat yang dirahasiakan.

Pasukan Ethiopia yang telah berada di ibukota Somalia sejak bulan Desember untuk mendukung pasukan Somalia yang setia kepada pemerintah peralihan berangsur-angsur menyerahkan tanggungjawab kepada pasukan Uni Afrika.
PKS StoryWirausaha Indonesia




More aboutOh Somalia !

Cheria Bandung

Cheria  Bandung
Graha Internasional ( Bank of Tokyo ) Lt3 Jl. Asia Afrika No.129, Bandung 40112

Info Haji Bandung