PDIP Pastikan Tak Ada Capres Selain Mega

Diposting oleh Cheria Holiday on Selasa, 04 September 2007

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memastikan tidak memiliki figur alternatif untuk mengganti Megawati Sukarnoputri sebagai calon presiden dalam pemilihan Presiden 2009 mendatang.

Hal tersebut dinyatakan Sekjen PDIP Pramono Anung di Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (4/9/2007).

“Kami masih menginginkan agar Mega menjadi presiden,” terang Pramono.

Sementara itu mengenai siapa yang akan mendampingi Megawati, PDIP akan menentukan sikap setelah Megawati menyatakan kesediaanya.

“Untuk nominasi pendamping Mega, kita tunggu jawaban dari Ibu Mega terlebih dahulu,” lanjutnya.

Pramono menambahkan bahwa permintaan untuk mengusung kembali Megawati dalam pemilihan presiden 2009 akan disampaikan dalam Rakernas II dan Rakornas PDIP yang akan berlangsung dari 8 hingga 10 September 2007 di PRJ Kemayoran.

Sementara itu, rakernas dan rakornas akan dihadiri sekira 15 ribu orang. Sejumlah pemimpin pun hadir dalam acara tersebut. Untuk jajaran eksekutif, akan hadir 24 bupati, 12 gubernur, 4 wakil gubernur, 46 wakil bupati,12 wali kota dan, 4 wakil wali kota.

Rencananya acara akan dihadiri Ketua DPR Agung Laksono, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua MA Bagir Manan, dan sejumlah perwakilan dewan suro partai, seperti Surya Paloh (Golkar), dan Gus Dur (PKB)

PDIP Siapkan Tiga Strategi Jelang Pilpres 2009

PDIP menyiapkan tiga strategi khusus menyongsong pemilihan presiden (Pilpres) 2009 mendatang. Tiga strategi tersebut berkaitan dengan penentuan calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden (Capres).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, tiga pilihan strategi tersebut bukan muncul secara tiba-tiba. Namun, melalui proses pengkajian yang cukup panjang.

Menurut dia, strategi pertama adalah posisi cawapres berasal dari kader PDIP sendiri. Hal ini dilakukan, agar hubungan antar keduanya berjalan harmonis dan mudah dikendalikan.

”Hubungan keduanya harus baik, sehingga kinerja pemerintahan tidak terganggu,” kata Tjahjo, di Gedung DPR RI, Selasa (4/9/2007).

Sedangkan strategi kedua, PDIP akan mencari orang luar non parpol yang bisa diajak bekerjasama. Menurut Tjahjo, dengan strategi tersebut akan membuat PDIP lebih mudah mengarahkan sesuai dengan visi dan misi partai.

Ketua Fraksi PDIP ini menjelaskan, jika kedua strategi tersebut diterapkan, pihaknya masih bisa membuka peluang bagi parpol lain untuk koalisi. Hanya, kata dia, koalisi tidak dilakukan pada posisi capres dan cawapres, melainkan pada distribusi para menteri di kabinet.

Terakhir, kata dia, PDIP akan mengajak parpol lain melakukan koalisi permanen. Menurut dia, PDIP tidak ingin mengajak koalisi yang bersifat temporal. Sebab, hasilnya sudah pasti jelek.

”Kalau koalisinya temporal, nanti hanya solid saat pilpres. Setelah itu ada keretakan hubungan. PDIP tidak mau koalisi yang begitu,” jelas dia.

Sayangnya, Tjahjo enggan menyebutkan parpol mana saja yang akan diajak koalisi. Begitupun, dia enggan menyebutkan nama-nama kader PDIP yang masuk bursa cawapres.

Mengenai posisi capres, Tjahjo menegaskan tidak ada perubahan. Menurut dia, kader PDIP tetap akan mencalonkan Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden pada Pilpres 2009.

Saat ini, lanjut dia, kader PDIP masih menunggu jawaban dari Megawati soal pencalonan tersebut. Disinggung soal calon alternatif, Tjahjo mengelak. Dia menegaskan, dalam kamus PDIP tidak ada istilah calon alternatif. Begitupun, saat disebut nama Gubernur DKI Sutiyoso, Tjahjo menggelengkan kepala.

”Tidak ada calon alternatif, dukungan kami tetap kepada Ibu Megawati. Dalam Rakornas nanti akan hadir ribuan kader PDIP untuk menegaskan dukungan kepada beliau,” kata dia.Okezone


JAKARTA –

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Cheria Bandung

Cheria  Bandung
Graha Internasional ( Bank of Tokyo ) Lt3 Jl. Asia Afrika No.129, Bandung 40112

Info Haji Bandung