SBY-YK Gagal Mengemban Amanat Rakyat !!!
9 Tahun sudah orde Reformasi bergulir, namun tidak memberi perubahan yang signifikan bagi negeri ini. Karena ternyata Reformasi telah di tunggangi oleh kepentingan-kepentingan Neo-orde baru. Termasuk Rezim SBY-YK. Yang katanya akan berpihak kepada kepentingan nasional, kebutuhan rakyat kecil, pada kenyataannya malah sangat takut dengan Parpol-parpol di sekitarnya.
Sistem Pemerintahan yang menganut sistem presidensial ternyata telah dikangkangi oleh para ?Jagoan-jagoan? parlementer di Senayan sana. Sehingga Kepentingan/kebutuhan rakyat harus dikalahkan dengan kepentingan-kepentingan mereka. Contoh dalam kasus Reshuffle kabinet yang hanya berbagi ?kue? kekuasaan antar elit politik, karena faktanya Tim ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan riil ekonomi masyarakat pun tidak diganti, Kasus-kasus bencana alam dan kecelakaan transportasi pun seolah-olah dapat diselesaikan hanya dengan melakukan formalitas tobat nasional.
Sementara permasalahan bangsa ini bukan saja pada bencana alam,tapi juga masih dihantam bencana ekonomi,politik dan sosial. Bahwa pergantian rezim tidaklah kemudian terjadi perubahan dalam kebijakan ekonomi, padahal rakyat menghendaki perubahan yang progresif dan radikal terutama kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Dengan naiknya rezim SBY-YK, rezim ini tetap saja menaikan harga BBM yang berimbas pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok rakyat, pengangguran bertambah karena kesempatan kerja semakin sempit, penderita busung lapar bertambah, kemiskinan meningkat, depresi sosial meningkat dan terjadinya hopeless masyarakat. Ini adalah realitas yang ada,di hadapan kebanggaan SBY-YK yang mengklaim telah memperbaiki nasib rakyat.
Sementara itu aset dan industri strategis nasional dijual murah kepada kaum pemodal asing,perusakan lingkungan oleh kaum pemodal tetap dibiarkan.Hiper-hipermarket dibiarkan tumbuh untuk menggusur pasar-pasar tradisional. Sementara SBY-YK mengatakan telah membawa Indonesia pada partisipasi perdamaian dunia,ditengah kelemahan mempertahankan eksistensi ekonomi politik di hadapan kaum kapital global dan neoliberal. Inilah kebohongan lain dalam mempertahankan eksistensi kedaulatan dan kemandirian bangsa.
Kebohongan-kebohongan,sikap tebar pesona dan berbagai sikap imitasi yang dilakukan SBY-YK adalah merupakan bentuk kegagalan kepemimpinannya. Oleh karena itu KAMMI mendesak;
1. Turunkan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat sekarang juga!
2. Berantas kemiskinan, perluas lapangan kerja bagi masyarakat!
3. Berantas Korupsi tanpa tebang pilih!
4. Ambil alih dan lindungi aset industri strategis bangsa dari asing serta Tolak Liberalisasi ekonomi nasional!
Demikianlah pernyataan ini kami buat, sebagai bentuk keprihatinan KAMMI terhadap kondisi bangsa saat ini.
Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
Taufiq Amrullah, ST, ME
Ketua Umum

 
 
 
 
 
 
 
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar