Media Inggris Tengah Berlomba

Diposting oleh Cheria Holiday on Senin, 02 April 2007

Mungkin banyak dari anda yang yakin kalau penangkapan 15 personil Angkatan Laut Inggris oleh pemerintah Iran menjadi berita media-media Inggris.
Sekedar mengingatkan, para pelaut dan marinir itu ditangkap saat latihan di lepas pantai Irak namun memasuki perairan Iran, begitulah versi pemerintah Iran.

Kalau pemerintah Inggris membantah tegas pelaut itu masuk ke perairan Iran --dan ada bukti-bukti navigasi radar-- sambil menuduh penangkapan itu sebagai tindakan provokatif Iran di tengah-tengah meningkatnya ketegangan antara Dunia Barat dan Iran sehubungan dengan program pengayaan nuklir Iran.

Kira-kira begitulah soal diplomasinya, yang jelas diikuti dengan seksama oleh media-media Inggris, yang tentu saja punya sentimen nasionalisme juga, sama dengan media-media lain di belahan dunia manapun.

Surat tawanan

The Sun, koran terlaris Inggris, menggunakan judul Kebohongan Busuk, untuk menanggapi pemerintah Iran yang merilis surat -yang ditulis salah seorang staf perempuan Angkatan Laut Inggris yang ikut ditahan, Faye Turney.


Media Iran merilis satu demi satu video serdadu Inggris ditahan

Soalnya Turney, ibu seorang ibu, menulis surat yang mengatakan kondisi mereka baik dan sehat.

Dia juga menulis surat kepada anggota parlemen Inggris yang isinya mengaku kalau mereka memang memasuki perairan Iran.

Berbarengan dengan surat itu, beredar juga video Bu Turney sedang mengenakan kerudung, sambil makan bersama-sama kawan lainnya.

Buat orang Inggris, dan juga mungkin komunitas internasional, sudah hampir pasti Bu Turney dipaksa, baik itu ketika pakai kerudung maupun mengaku masuk ke perairan Iran. Kebohongan busuk Iran, tuding Thge Sun.

Sedangkan The Daily Mail mengutip mantan perwira Angkatan Udara Inggris, John Nicol, yang pernah ditahan pada masa perang Irak pertama awal 1990an.

Menurut dia, sudah pasti Bu Turney berada di bawah tekanan dan tak mungkin menulis suratnya dengan sukarela.

Tapi pemerintah Iran juga tidak perduli, dan mengirimkan lagi rekaman pengakuan pelaut Inggris lainnya, Thomas Summers, yang isinya meminta maaf secara terbuka karena mereka memasuki perairan Iran tanpa ijin.

Dan The Daily Mirror menulis judul yang artinya kira-kira Kemarahan atas Pengakuan Baru, karena ada keyakinan Summers juga berada di bawah tekanan saat menyampaikan permintaan maaf itu.

Masalah diplomasi

Sedangkan koran-koran serius lebih memilih masalah diplomasinya jadi sepertinya tidak ikut dalam permainan walau jelas punya keyakinan yang sama bahwa semua pengakuan itu di bawah paksaan.


Serdadu Inggris muncul di video televisi Iran

Harian The Guardian menurunkan Iran menaikkan tekanan dengan pengakuan kedua, sedang The Independent memilih angle Krisis makin mendalam, karena Pemerintah Inggris memutuskan urusan-urusan bilateral dengan Iran sementara pemerintah Iran mengatakan 'kami hanya minta pemerintah Inggris minta maaf' sedangkan The Times menulis Blair pucat karena surat meminta penarikan mundur dari Irak, merujuk surat dari Bu Turney.

Masalah penangkapan pelaut Inggris ini, versi Teheran, atau penyanderaan pelaut Inggris, versi London, tampaknya masih panjang.

Yang terjadi sekarang ini barulah sekedar saling menjajaki saja.

Sebagai negara besar, pemerintah Inggris tentu tidak mau meminta maaf begitu saja dan mengangkat masalah ini ke PBB, sementara Iran yang sedang, sebutlah memegang bola, tentu tidak mau melepas begitu saja tapi memainkannya sebisa mungkin.

Saya sendiri menduga-duga jika penyanderaan semakin lama dan tekanan dari para keluarga Angkatan Pelaut yang diculik itu semakin kuat, bisa jadi posisi pemerintah Inggris mungkin tidak seenak sekarang lagi, mendapat dukungan khalayak dan media.

bbc

Blogger Indonesia PKS Success Story

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Cheria Bandung

Cheria  Bandung
Graha Internasional ( Bank of Tokyo ) Lt3 Jl. Asia Afrika No.129, Bandung 40112

Info Haji Bandung