Kekerasan pecah menyusul tuduhan Hamas
BBC
Polisi Otorita Palestina berusaha membubarkan perusuh
Beberapa bentrokan pecah antara pendukung faksi di Palestina setelah Hamas menuduh Fatah berusaha membunuh Perdana Menteri Ismail Haniya dari Hamas.
Hamas menuduh seorang tokoh senior Fatah mengorganisir satu serangan terhadap Haniya ketika dia menyeberang dari Mesir ke Gaza.
Sumber-sumber rumah sakit di kota Ramallah, Tepi Barat mengatakan 32 orang cedera dalam bentrokan disana. Pertempuran juga dilaporkan terjadi di Gaza City.
Haniya menyerukan semua pihak agar tenang dan bersatu dalam satu pawai massa yang diadakan di Gaza City.
Puluhan ribu pendukung berkumpul di satu stadiun sepakbola di Gaza City untuk memperingati 19 tahun pendirian Hamas.
Orang-orang bersenjata dari kelompok Hamas berpatroli di jalanan kota itu untuk menunjukkan kekuatan.
Haniya mengatakan Hamas sudah mengumumkan nama-nama orang yang bertanggung-jawab dan hukum akan dipakai untuk menyeret orang-orang yang bertanggung-jawab ke pengadilan.
Tetapi dia bersumpah bahwa penembakan itu tidak membuat takut anggota Hamas.
"Kami bergabung dengan gerakan ini bukan untuk menjadi menteri, tapi untuk menjadi syuhada".
Satu pengawal Haniya dan seorang putra Haniya termasuk diantara lima orang yang cedera dalam tembak menembak hari Kamis malam di perbatasan Rafah.
Wartawan BBC, Alan Johnston di Gaza mengatakan Haniya menyerang dengan nada yang tidak terlalu lantang dibandingkan beberapa pidatonya, tetapi tetap ada bahaya situasi akan memburuk.
Mahmoud Abbas, Presiden Otorita Palestina dan kepala Fatah, akan berpidato hari Sabtu ini, dan mungkin akan menyerukan pemilu dini sebagai upaya memecahkan kebuntuan politik antara Fatah dan Hamas.
'Ancaman'
Kekerasan di Ramallah hari Jum'at terjadi ketika para pendukung Hamas berusaha bergerak maju ke arah pusat kota, demikian tulis berbagai laporan.
Jalan mereka diblokir oleh pasukan keamanan yang setia pada Abbas.
Pertempuran pecah dan para pejabat rumah sakit mengatakan paling tidak 32 orang cedera akibat tembak-menembak dan pelemparan batu.
Penembakan juga pecah di Gaza City antara orang-orang bertopeng dan bersenjata dari kelompok Hamas dan polisi Otorita Palestina yang bersekutu dengan Fatah.
Jurubicara Hamas, Ismail Radwan sebelumnya mengatakan serangan di Rafah adalah 'upaya pembunuhan yang dilakukan oleh pengkhianat pimpinan Mohammad Dahlan".
Dahlan, sekutu Abbas adalah mantan kepala keamanan Otorita Palestina dan seorang pengkritik Hamas.
Pada tahun 1990-an, dia memimpin penumpasan terhadap militan yang menolak mengakui Otorita Palestina yang baru.
Dia membantah tuduhan Hamas dengan mengatakan partai pemerintah berupaya 'menutupi kegagalannya".
Seorang jurubicara Fatah mengatakan serangan itu adalah ancaman besar terhadap persatuan Palestina
Polisi Otorita Palestina berusaha membubarkan perusuh
Beberapa bentrokan pecah antara pendukung faksi di Palestina setelah Hamas menuduh Fatah berusaha membunuh Perdana Menteri Ismail Haniya dari Hamas.
Hamas menuduh seorang tokoh senior Fatah mengorganisir satu serangan terhadap Haniya ketika dia menyeberang dari Mesir ke Gaza.
Sumber-sumber rumah sakit di kota Ramallah, Tepi Barat mengatakan 32 orang cedera dalam bentrokan disana. Pertempuran juga dilaporkan terjadi di Gaza City.
Haniya menyerukan semua pihak agar tenang dan bersatu dalam satu pawai massa yang diadakan di Gaza City.
Puluhan ribu pendukung berkumpul di satu stadiun sepakbola di Gaza City untuk memperingati 19 tahun pendirian Hamas.
Orang-orang bersenjata dari kelompok Hamas berpatroli di jalanan kota itu untuk menunjukkan kekuatan.
Haniya mengatakan Hamas sudah mengumumkan nama-nama orang yang bertanggung-jawab dan hukum akan dipakai untuk menyeret orang-orang yang bertanggung-jawab ke pengadilan.
Tetapi dia bersumpah bahwa penembakan itu tidak membuat takut anggota Hamas.
"Kami bergabung dengan gerakan ini bukan untuk menjadi menteri, tapi untuk menjadi syuhada".
Satu pengawal Haniya dan seorang putra Haniya termasuk diantara lima orang yang cedera dalam tembak menembak hari Kamis malam di perbatasan Rafah.
Wartawan BBC, Alan Johnston di Gaza mengatakan Haniya menyerang dengan nada yang tidak terlalu lantang dibandingkan beberapa pidatonya, tetapi tetap ada bahaya situasi akan memburuk.
Mahmoud Abbas, Presiden Otorita Palestina dan kepala Fatah, akan berpidato hari Sabtu ini, dan mungkin akan menyerukan pemilu dini sebagai upaya memecahkan kebuntuan politik antara Fatah dan Hamas.
'Ancaman'
Kekerasan di Ramallah hari Jum'at terjadi ketika para pendukung Hamas berusaha bergerak maju ke arah pusat kota, demikian tulis berbagai laporan.
Jalan mereka diblokir oleh pasukan keamanan yang setia pada Abbas.
Pertempuran pecah dan para pejabat rumah sakit mengatakan paling tidak 32 orang cedera akibat tembak-menembak dan pelemparan batu.
Penembakan juga pecah di Gaza City antara orang-orang bertopeng dan bersenjata dari kelompok Hamas dan polisi Otorita Palestina yang bersekutu dengan Fatah.
Jurubicara Hamas, Ismail Radwan sebelumnya mengatakan serangan di Rafah adalah 'upaya pembunuhan yang dilakukan oleh pengkhianat pimpinan Mohammad Dahlan".
Dahlan, sekutu Abbas adalah mantan kepala keamanan Otorita Palestina dan seorang pengkritik Hamas.
Pada tahun 1990-an, dia memimpin penumpasan terhadap militan yang menolak mengakui Otorita Palestina yang baru.
Dia membantah tuduhan Hamas dengan mengatakan partai pemerintah berupaya 'menutupi kegagalannya".
Seorang jurubicara Fatah mengatakan serangan itu adalah ancaman besar terhadap persatuan Palestina
www.pksplus.com
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar