Program Desa Siaga Revitalisasi Puskesmas dan Posyandu Perlu Didahulukan
--------------
Program “Desa Siaga” yang dicanangkan Departemen Kesehatan (Depkes) diharapkan mampu menciptakan sikap kemandirian masyarakat tingkat desa atau kelurahan dalam berperilaku hidup sehat. Namun program ini tidak akan berjalan optimal tanpa merevitalisasi keberadaan Puskesmas dan Posyandu.
Dalam rangka mewujudkan visinya, Depkes telah mencanangkan Program Pengembangan Desa Siaga. Target program ini pada akhir tahun 2008, lebih kurang 70.000 desa di Indonesia telah menjadi desa siaga. Untuk tahun 2006 ditarget sebanyak 12 ribu telah menjadi desa siaga.
Program Desa Siaga, menurut anggota Komisi IX DPR Chairul Anwar, perlu diperkuat dengan melakukan optimalisasi peran Puskesmas dan Posyandu. Chairul mengemukakan, bila peran Puskesmas dan Posyandu dikembalikan pada fungsi semula, maka pengembangan Desa Siaga akan semakin efektif. "Revitalisasi Puskesmas dan Posyandu perlu didahulukan," katanya di Jakarta, Jum'at (1/12).
Dia menjelaskan, revitalisasi Puskesmas dan Posyandu tidak hanya menyangkut perbaikan gedung, penambahan alat kesehatan, dan fasilitas lainnya. Tetapi yang lebih penting adalah pembinaan SDM kesehatan maupun kader Posyandu agar mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Sebagai contoh, program kunjungan rumah yang seharusnya dilakukan petugas Puskesmas jarang dilakukan bahkan hampir tidak pernah dilakukan dengan alasan keterbatasan dana operasional puskesmas dan SDM. Padahal, jika itu dilakukan, khusus masyarakat yang tergolong risiko tinggi (miskin), maka kasus-kasus gizi buruk bisa dicegah sedini mungkin.
"Kader Posyandu tidak berperan secara baik, karena pola kaderisasinya tidak berjalan dengan semestinya," ungkap aleg PKS asal Riau itu.
Chairul berharap, Program Desa Siaga tidak sekadar sempurna pada tataran konsep dan menghabiskan anggaran saja. Dia mengusulkan perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap program ini. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai indikator keberhasilannya.
"Dari segi perencanaan, yang diperlukan data-data pendukung seperti jumlah Polindes, kondisi sarana & prasarananya, kesiapan SDM (bidan) baik jumlah maupun mutunya, dan kesiapan masyarakat untuk terlibat aktif dalam Forum Masyarakat Desa,"paparnya.
Sumber:Fraksi-PKS Online
Dalam rangka mewujudkan visinya, Depkes telah mencanangkan Program Pengembangan Desa Siaga. Target program ini pada akhir tahun 2008, lebih kurang 70.000 desa di Indonesia telah menjadi desa siaga. Untuk tahun 2006 ditarget sebanyak 12 ribu telah menjadi desa siaga.
Program Desa Siaga, menurut anggota Komisi IX DPR Chairul Anwar, perlu diperkuat dengan melakukan optimalisasi peran Puskesmas dan Posyandu. Chairul mengemukakan, bila peran Puskesmas dan Posyandu dikembalikan pada fungsi semula, maka pengembangan Desa Siaga akan semakin efektif. "Revitalisasi Puskesmas dan Posyandu perlu didahulukan," katanya di Jakarta, Jum'at (1/12).
Dia menjelaskan, revitalisasi Puskesmas dan Posyandu tidak hanya menyangkut perbaikan gedung, penambahan alat kesehatan, dan fasilitas lainnya. Tetapi yang lebih penting adalah pembinaan SDM kesehatan maupun kader Posyandu agar mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Sebagai contoh, program kunjungan rumah yang seharusnya dilakukan petugas Puskesmas jarang dilakukan bahkan hampir tidak pernah dilakukan dengan alasan keterbatasan dana operasional puskesmas dan SDM. Padahal, jika itu dilakukan, khusus masyarakat yang tergolong risiko tinggi (miskin), maka kasus-kasus gizi buruk bisa dicegah sedini mungkin.
"Kader Posyandu tidak berperan secara baik, karena pola kaderisasinya tidak berjalan dengan semestinya," ungkap aleg PKS asal Riau itu.
Chairul berharap, Program Desa Siaga tidak sekadar sempurna pada tataran konsep dan menghabiskan anggaran saja. Dia mengusulkan perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap program ini. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai indikator keberhasilannya.
"Dari segi perencanaan, yang diperlukan data-data pendukung seperti jumlah Polindes, kondisi sarana & prasarananya, kesiapan SDM (bidan) baik jumlah maupun mutunya, dan kesiapan masyarakat untuk terlibat aktif dalam Forum Masyarakat Desa,"paparnya.
Sumber:Fraksi-PKS Online
13:12 05/12/2006
----------------
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar