"Saya akan tetap menyerahkan Gus Dur dan PKB yang memutuskan perkara ini, sama seperti orang muda yang menghormati orangtuanya. Saya lahir dan dibesarkan kedua orangtua saya dengan sistem nilai seperti itu," ujar Rano merendah.
Rano mengingatkan, siapa pun partai atau kelompok partainya, siapa pun pasangan calon yang diusung, mereka harus mendengarkan rakyat untuk mendapat dukungan rakyat. Karena hanya dengan mendapat dukungan rakyat, mereka bisa bekerja membangun dan membenahi Jakarta.
"Barangkali kuno dan sudah terlalu sering diucapkan, tetapi nyatanya sulit dilakukan karena kita mudah terjebak pusaran arus politik kekuasaan yang membuat kita lupa diri," lanjutnya.
Salah satu ketua PKB, Hermawi Taslim, yang juga dihubungi mengakui, partainya masih terus membangun komunikasi intensif dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan sejumlah partai kecil lain untuk menentukan bersama-sama pilihan pasangan yang bakal di dukung. Agum-Rano, Sarwono-Rano, atau Agum-Jeffri.
"Jadi, bukan cuma PAN atau PKB saja yang menentukan lalu partai-partai kecil tinggal mengamini. Kita kan sudah lama tahu, Gus Dur itu maunya semua dirembuk dan dikerjakan sama-sama dalam suasana persaudaraan yang hangat," ujar Hermawi.
Menanggapi pernyataan Ketua Umum PAN sebelumnya, Hermawi mengatakan, "Ah, Pak Sutrisno terlalu bersemangat saja. Sampai hari ini pasangan dari PKB masih pasangan Sarwono-Rano."
Pagi ini di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Abdurrahman bertemu sejumlah elite PAN dan anggota koalisi lainnya untuk menetapkan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan mereka usung. (WIN)
PKS Story
![]() |
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar