Dana Asing untuk Calon Presiden

Diposting oleh Unknown on Senin, 21 Mei 2007

AMIEN Rais kembali menarik perhatian publik karena keasliannya. Yaitu berani, terus terang, bicara tanpa tedeng aling-aling.

Terakhir, ia melontarkan pernyataan yang lebih menghebohkan, dan karena itu gaungnya mestinya panjang sekali. Katanya, calon presiden tertentu dalam Pemilihan Umum 2004 menerima dana asing.

Sebuah pernyataan yang menggegerkan, karena sebelumnya Amien Rais telah melontarkan dua pernyataan yang juga menghebohkan dan mengguncang publik.

Pertama, dia dengan jujur mengakui menerima dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan sebesar Rp200 juta. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri sendiri yang datang ke rumahnya dan menyerahkan delapan lembar cek masing-masing senilai Rp25 juta.

Amien Rais kemudian meminta pemerintah terbuka dan jujur dalam mengusut dana nonbujeter itu. "Kalau saya jadi pemerintah, saya akan panggil semua parpol yang menerima dana tersebut kemudian minta penjelasan rincian penggunaan dana itu," katanya.

Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda pemerintah akan mengikuti usul Amien Rais itu. Oleh karena itu, ada yang mendesak agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang melakukannya.

Namun yang lebih pas adalah bila semua aliran dana nonbujeter itu dibongkar secara terbuka dalam sidang pengadilan perkara Rokhmin Dahuri. Semua tokoh dan partai yang menerima aliran dana itu agar dikorek kesaksiannya di pengadilan.

Amien Rais tak hanya berhenti sampai pada pengakuan dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan. Ia kemudian melontarkan pernyataan kedua yang lebih menggegerkan. Yaitu, dalam sebuah jamuan makan malam, ia pernah ditawari dana kampanye dari sebuah yayasan di Washington, Amerika Serikat. Tawaran itu disampaikan melalui mantan Duta Besar Paul Wolfowitz. Namun, Amien Rais langsung menolaknya. Saksinya lebih dari cukup, karena saat itu Amien Rais didampingi Christianto Wibisono, Bambang Sudibyo, dam Arif Ariman.

Gongnya adalah ketika kemudian Amien Rais mengatakan bahwa ada calon presiden tertentu dalam Pemilu 2004 yang menerima dana asing. Dan ia siap membantu membongkarnya. Inilah pernyataan yang sangat menggegerkan karena langsung bisa menohok legitimasi Pemilu Presiden 2004.

Kejujuran Amien Rais tentunya merupakan kesegaran tersendiri di tengah samudra kemunafikan. Dan pernyataannya mengenai dana asing itu perlu ditindaklanjuti agar semua yang gelap, berlangsung di bawah meja, serta di belakang pintu bisa terkuak seterang-terangnya.

Sebab, tidak ada sarapan yang gratis. Juga tidak ada dana bantuan asing untuk calon presiden yang diberikan cuma-cuma. Semua punya motif, punya agenda!

Dan motif itu pasti untuk keuntungan si pemberi dana, dan sebaliknya, merugikan bangsa dan negara ini. Agendanya sudah pasti juga demi kepentingan si asing, dan sebaliknya, sangat berbahaya bagi Republik ini. Oleh karena itu, adalah sangat penting dan mendesak, KPU dan aparat hukum segera membongkar misteri dana asing itu sehingga publik bisa mewaspadai konspirasi akibat pemberian dana itu.

Kepalang basah, mandi sekalian. Kita anjurkan Amien Rais untuk mengambil inisiatif dengan terus 'bernyanyi' mengenai dana asing itu. Saatnya pula Pusat Penelusuran dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk kembali menelusuri aliran dana yang diterima semua calon presiden yang mengikuti Pemilu Presiden 2004.

Yang jelas, membiarkan dana asing bermain dalam pemilu presiden, lambat atau cepat tinggal soal waktu saja kedaulatan negara ini tergadai mentah-mentah dan bulat-bulat bila yang menerima dana itu terpilih menjadi presiden. Oleh karena itu, pernyataan Amien Rais itu setidaknya memberi pelajaran sangat penting untuk mencegahnya terjadi pada Pemilu 2009.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Cheria Bandung

Cheria  Bandung
Graha Internasional ( Bank of Tokyo ) Lt3 Jl. Asia Afrika No.129, Bandung 40112

Info Haji Bandung