Tugas negara bernuansa ibadah ini sungguh mulia. Sebab pemberangkatan berkisar 220 ribu jemaah Indonesia, bukanlah hal mudah. Hal ini berbeda dengan memberangkatkan ribuan personel atau ratusan batalyon tentara ke satu medan pertempuran. Bila tentara sudah terlatih bertahun-tahun digambleng di medan latihan, sementara jemaah haji hanya beberapa bulan mengikuti latihan ((manasik) haji, selain itu usia, pendidikan, stastus sosial, ekonomi juga bervariasi. Untuk itu, memberangkatkan jemaah haji sangat berbeda dengan memberangkatkan pasukan ke medan pertempuran.
Singkat kata, sesuai dengan UU Haji, maka kewajiban dan hak jemaah diatur dalam peraturan tersebut. Terkait dengan peraturan dan perundang-undangan ini, pihak jemaah juga hendaknya memahami dengan benar bahwa perjalanan ke Tanah Suci bukanlah perjalanan biasa atau wisata, namun perjalanan ini adalah perjalanan ibadah. Untuk itu, tanamkan niat pertama ke Tanah Suci adalah ibadah yakni menunaikan rukun Islam kelima, tidak ada niat lain kecuali karena Allah SWT.
Lalu, calhaj yang kini dalam persiapan masuk asrama haji, selanjutnya bertolak ke Tanah Suci, penulis ingin berbagi pengalaman dan saran agar jemaah merasa aman dan nyaman selama menunaikan ibadah haji, terutama mengenai barang bawaan, jangan sampai barang bawaan bikin repot sendiri. Berikut tips atau kiat aman dan nyaman berangkat haji ke Tanah Suci.
1. Sesuai jadwal panitia pusat masa perjalanan ibadah haji ke tanah suci dan kembali ke tanah air selama 41 hari, karena itu, sebelum meninggalkan rumah, terlebih dahulu minta restu dan izin seluruh anggota keluarga, tetangga terdekat. Jaga kesehatan sebab ibadah haji adalah ibadah yang membutuhkan kemampuan dan kesehatan fisik.
2. Pihak penerbangan membagi-bagikan satu koper haji ukuran besar, satu tas tentengan dan satu tas dokumen/jemaah. Koper ini hendaknya diisi baju ihram 2 atau 3 stel bagi wanita/pria, seragam jemaah, pakaian sehari-hari/pakaian salat, pakain dalam, baju hangat, sandal atau sepatu ringan, obat-obatan. Intinya adalah bawalah pakaian seperlunya saja. Karena ini perjalanan ibadah, bukan wisata.
3. Tas Tentengan, diisi pakain ihram 1 stel, handuk, pakaian dalam, perlengkapan mandi, sandal.
4. Tas dokumen, diisi dengan paspor. dokumen kesehatan, buka manasik haji, buku doa.
5. Kenali identitas/ciri khas rekan satu rombongan/kloter.
6. Selama dalam penerbangan, gunakan istirahat, sekali-sekali gerakkan anggota badan untuk olahraga kecil sambil duduk dan tetap mengenakan sabuk pengaman. Jangan membuang air sembarangan di pesawat. Selalu minta bantuan peramugari bila ada sesuatu hal yang penting.
7. Begitu tiba di bandara, pemondokan, pertama sekali perhati-hatikan tanda-tanda yang mudah diingat. Jangan asal masuk atau jalan sendiri alias sok tahu atau sok pintar, maklum kota tersebut mungkin baru pertama kali diinjak. Pahami mengenai rambu lalulintas dan nomor lantai hotel/pemondokan.
8. Bila janjian dengan rekan satu rombongan, tentukan titik kumpul dengan tanda apa. Misalnya pintu masjid, atau latarbelakang gedung apa. Sepakati jam berapa kumpul. Bila sesat jalan, laporkan kepada petugas dan sebutkan alamat pemondokan.
9. Identitas diri jangan ketinggalan dan bawa ke mana-mana, termasuk alamat pemondokan jemaah, seperti kartu nama hatel tempat penginapan.
10. Bila naik taksi sebaiknya kaum pria lebih dulu masuk taksi. Bila tidak penting, cukup jalan kaki untuk kesehatan.
11. Selama di Tanah Suci, perbanyak minum air bersih dan buah-buahan. Meski merasa tidak haus, bahkan kalangan dokter menganjurkan calhaj jangan minum air es karena bisa batuk-batuk atau flu.
12. Calhaj Indonesia pada umumnya membawa uang bekal atau uang saku. Selama di Madinah dan Mekkah jangan banyak membawa uang, tapi bawalah secukupnya bila pergi ke Masjidil Nabawi atau Masjidil Haram Mekkah Almukarromah, dan selebihnya dianjurkan agar disimpan atau dititipkan di pemondokan. Jangan memasak di pemondokan.
13. Jangan mudah percaya kepada orang yang baru dikenal. Bila ada hal-hal yang mencurigakan, sebaiknya lapor kepada petugas haji indonesia atau petugas keamanan Arab Saudi.
14. Sesuai prosedur tetap (protap) petugas haji Indonesia, termasuk keamanan (TNI/Polri) sudah melekat di rombongan jemaah. Bahkan posko dan pelayanan kesehatan juga disediakan.
15. Seluruh pelayanan haji (akomodasi dan kesehatan) gratis untuk calhaj Indonesia, terutama yang dikelola pemerintah (jemaah reguler dan ONH khusus). Berobat dan periksa kesehatan penginapan, angkutan, makan, semua biaya ditanggung pemerintah Indonesia.
16. Kewajiban jemaaha, antara lain wajib membayar ONH, mematuhi peraturan selama perjalanan ibadah haji, kemudian haknya adalah memperoleh pelayanan prima dari pemerintah, termasuk pendampingan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di Arab Saudi.
17. Hal terpenting adalah, seluruh jemaah (calhaj dan petugas/panitia) jangan sombong dan takabbur di tanah suci. Bila khilaf, istighfar dengan sungguh-sungguh.
18. Jangan membawa barang-barang berbahaya, misalnya barang yang mudah meledak, kompor, gunting, pisau, gas, laptop, kamera, senjata tajam. Buku-buku yang tidak ada kaitan dengan ibadah haji, karena hal ini akan merepotkan di saat pemeriksaan keimigrasian di bandara Kerajaan Arab Saudi.
19. Kurangi budaya belanja oleh-oleh berlebihan. Sebagian besar, barang dagangan yang digelar di sana juga terdapat di tanah air.
20. Perbanyak doa dan mohon ampunan Allah SWT.
21. Dan lain-lainnya……===== Haji, Umrah
Sumber: Poskota
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar